TAK KENAL MAKA TAK SAYANG

saling berkenalan saat pramuka bisa menjadikan hubungan semakin erat dan saling menyayangi antar sesama

BADEN-POWELL

Pertanyaan utama dari hidup bukan "apa yang bisa saya dapatkan" tapi "apa yang saya berikan".

Bumi Perkemahan

tempat yang paling dirindukan anak pramuka setelah berkemah,tempat yang paling berkesan bagi anak pramuka,serta saksi bisu dari setiap kejadian di arena pramuka

Minggu, 18 Februari 2018

Apa itu Satuan Karya?


SATUAN KARYA





Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.

Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.

Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.

Organisasi dan Pembinaan
Pengorganisasian
Saka dibentuk di "Kwartir Ranting". Saka dapat dibentuk di Kwartir Ranting atas kehendak dan minat yang sama dari Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, disesuaikan dengan situasi dan kondisi di wilayahnya. Saka dibentuk oleh dan berada di bawah wewenang, pengelolaan, pengendalian dan pembinaan Kwartir Ranting, sedangkan pengesahannya dilakukan oleh Kwartir Cabang. Apabila Kwartir Ranting belum mampu membentuk Saka, maka pembentukan Saka dapat dilaksanakan oleh Kwartir Cabang yang wewenang, pengelolaan, pengendalian dan pembinaannya oleh Kwartir Cabang.

Satu Saka beranggotakan sedikitnya sepuluh orang dan sebanyak-banyaknya 40 orang yang terdiri dari sedikitnya atas dua Krida yang masing-masing beranggotakan lima hingga sepuluh orang. Pengembangan jumlah anggota dan Krida disesuaikan dengan kebutuhan. Saka dalam bidang tertentu yang beranggotakan lebih dari 40 orang dibagi ke dalam beberapa Saka yang sama bidangnya. Anggota putra dan putri dihimpun dalam satuan terpisah Saka Putera dibina oleh Pamong Putera dan Saka Puteri dibina oleh Pamong Puteri.

Anggota Krida memilih Pemimpin Krida masing-masing dan pemimpin Krida menunjuk seorang Wakil Pemimpin Krida. Anggota Saka membentuk Dewan Saka yang dipilih dari Pemimpin Krida, Wakil Pemimpin Krida dan beberapa anggota. Saka membentuk Mabi Saka, yang anggotanya terdiri dari atas pejabat instansi pemerintah, tokoh masyarakat setempat dan/atau orang tua peserta didik.

Pembinaan
Saka dibina oleh seorang Pamong Saka. Pamong Saka adalah Pembina Pramuka, terutama Pembina Pramuka Penegak/Pandega atau anggota dewasa lainnya, yang memiliki minat dalam satu bidang kegiatan Saka sesuai dengan minat anggota Saka yang bersangkutan. Pamong Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang, atas usul Pimpinan Saka yang bersangkutan. Bila dalam Saka yang sejenis ada beberapa orang Pamong Saka, maka dipilih salah seorang sebagai kordinatornya. Masa bakti Pamong Saka adala tiga tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali. Pamong Saka secara ex-officio menjadi anggota Mabi Saka dari Saka yang bersangkutan. Tugas dan tanggungjawab Pamong Saka adalah :

Mengelola pembinaan dan pengembangan Sakanya;
Menjadi Pembina Saka dan bekerja sama dengan Majelis Pembimbing Sakanya;
Mengusahakan instruktur, perlengkapan dan keperluan kegiatan sakanya;
Mengadakan hubungan, konsultasi dan kerja sama yang baik dengan Pimpinan Saka, Kwartir, Majelis Pembimbing Saka, Gugusdepan dan Saka lainnya;
Mengkoordinasikan instruktur dengan Dewan Kerja Saka yang ada dalam sakanya;
Menjadi anggota Mabi Saka;
Menerapkan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan serta sistem Among dalam kegiatan pembinaan Sakanya;
Melaporkan perkembangan Sakanya kepada kwartir dan Mabi Saka yang bersangkutan.
Selain daripada Pamong Saka, untuk melatih anggota Saka dalam bidang Sakanya, maka di setiap Saka diadakan Instruktur Saka. Instruktur Saka adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan, keterampilan dan keahlian khusus di bidang tertentu yang bersedia membantu Pamong Saka dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan anggotanya. Instruktur Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang atas usul Pamong Saka dan Mabi Saka.Tugas dan tanggungjawab Instruktur Saka adalah :

Melaksanakan pendidikan dan latihan sesuai dengan keahliannya bagi para aggota Saka.
Menjadi penguji SKK bagi anggota Saka sesuai dengan bidang keahliannya dan melaporkan perkembangannya kepada Pamong Saka.
Menjadi penasihat bagi Dewan Saka dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan Saka.
Memberi motivasi kepada anggota Saka untuk membina dan mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya.
Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan pengalamannya melalui berbagai pendidikan.
Mengikuti Orientasi Gerakan Pramuka.
Melaporkan pelaksanaan setiap kegiatan yang menjadi tugasnya.
Share:

Macam-macam satuan karya

Berikut ini daftar 11 Saka tingkat Nasional dilengkapi dengan penjelasan singkat dan lambang masing-masing.


1. Saka Bahari

Saka Bahari adalah Saka yang memberikan keterampilan praktis di bidang kebaharian atau kelautan. Pembinaan Saka bahari dilaksanakan bekerja sama dengan TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, dan Kementerian Kelautan. Saka Bahari memiliki 4 krida, yaitu :
Krida Sumberdaya Bahari
Krida Jasa Bahari
Krida Wisata Bahari
Krida Reksa Bahari
Lebih lanjut mengenai Saka Bahari, baca :
Satuan Karya Pramuka (Saka) Bahari
Lambang Saka Bahari dan Arti Kiasannya


2. Saka Bakti Husada

Saka Bakti Husada adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan praktis di bidang kesehatan. Pembinaannya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Saka Bakti Husada memiliki 5 (lima) krida, yaitu :
Krida Bina Lingkungan Sehat
Krida Bina Keluarga Sehat
Krida Penanggulangan Penyakit
Krida Bina Gizi
Krida Bina Obat
3. Saka Bhayangkara

Saka Bhayangkara adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang ketertiban masyarakat (kamtibmas). Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia. Saka Bhayangkara memiliki 4 krida, yaitu:
Krida Ketertiban Masyarakat
Krida Lalu Lintas
Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)
Lebih lanjut mengenai Saka Bhayangkara, baca :
Satuan Karya Pramuka Bhayangkara
Bentuk dan Arti Lambang Saka Bhayangkara

4. Saka Dirgantara

Saka Dirgantara adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan. Saka Dirgantara diselenggarakan bekerja sama dengan TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu. Saka Dirgantara terdiri atas 3 (tiga) krida, yaitu :
Krida Olahraga Dirgantara
Krida Pengetahuan Dirgantara
Krida Jasa Kedirgantaraan
Lebih lanjut mengenai Saka Dirgantara, baca :
Satuan Karya Pramuka (Saka) Dirgantara
Lambang Saka Dirgantara dan Arti Kiasannya

5. Saka Kencana

Saka Kencana adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang Keluarga Berencana (KB), Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu:
Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM)

6. Saka Taruna Bumi

Saka Taruna Bumi adalah saka yang memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pembangunan pertanian. Pembinaannya bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura. Saka Tarunabumi memiliki 5 krida, yaitu :

Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
Krida Perikanan
Krida Peternakan
Krida Pertanian Tanaman Holtikultura
Lebih lanjut baca :
Saka Tarunabumi

7. Saka Wanabakti

Saka Wanabakti memberikan pengetahuan dan ketrampilan serta menanamkan rasa tanggung jawab di bidang pelestarian sumberdaya alam, kehutanan dan lingkungan hidup. Saka Wanabakti diselenggarakan bekerja sama dengan bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait. Saka Wanabhakti terdiri atas 4 (empat) krida, yaitu:

Krida Tata Wana
Krida Reksa Wana
Krida Bina Wana
Krida Guna Wana

8. Saka Wira Kartika

Saka Wira Kartika adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kewilayahan dan bela negara. Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat. Saka Wira Kartika terdiri atas 5 krida, yaitu:
Krida Survival
Krida Pioner
Krida Mountainering
Krida Navigasi Darat
Krida Bintal Juang.

9. Saka Kalpataru

Saka Kalpataru adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kepedulian lingkungan hidup. Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (sekarang Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup). Saka Kalpataru memiliki 3 krida yaitu :

Krida 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
Krida Perubahan Iklim
Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati


10. Saka Pariwisata

Saka Pariwisata adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kepariwisataan. Saka Pariwisata memiliki 3 krida yaitu :

Krida Penyuluh Pariwisata
Krida Pemandu Pariwisata
Krida Kuliner

11. Saka Widya Budaya Bakti

Saka Widya Budaya Bakti memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang  pendidikan dan  kebudayaan. Saka Widya Budaya Bakti meliputi 7 krida, yaitu:
Krida Pendidikan Masyarakat
Krida Anak  Usia  Dini
Krida Pendidikan  Kecakapan  Hidup
Krida Bina  Sejarah
Krida Bina  Seni  dan  Film
Krida Bina Nilai Budaya
Krida Bina  Cagar  Budaya  dan  Museum


Di samping kesebelas Satuan Karya Pramuka tingkat Nasional tersebut dimungkinkan untuk membentuk saka-Saka tingkat lokal.

Share:

Cara Menentukan Waktu Tanpa Melihat Jam

Cara menentukan waktu tanpa melihat jam



Untuk dapat menentukan waktu tanpa menggunakan jam, seorang pramuka dapat berpedoman dengan matahari dan keberadaan bintang. Penggunaan matahari sebagai penanda waktu ini juga kerap dipakai dalam penentuan masuknya waktu sholat. Berikut beberapa hal pokok yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan waktu atau jam berdasarkan matahari.

Terbitnya fajar yang ditandai dengan adanya sinar merah di langit sebelah timur yang cahayanya sudah semakin merata di langit. Ini merupakan waktu shalat subuh yang biasanya menunjukkan waktu antara jam 04.00 - 04.30.
Terbitnya matahari. Menunjukkan waktu sekitar jam 05.00 - 05.30.
Panjang bayangan sama dengan bendanya pada pagi hari. Ini menunjukkan waktu sekitar jam 09.00
Tengah hari yang ditandai dengan bayangan sebuah benda yang tegak lurus akan menghilang, tepat di bawah benda, atau statis tidak memanjang / memendek hingga beberapa saat. Ini menunjukkan waktu sekitar jam 11.30 - 12.00.
Panjang bayangan sama dengan bendanya pada sore hari. Ini menunjukkan waktu shalat ashar yang biasanya menunjukkan waktu antara jam 14.45 - 15.15
Terbenamnya matahari yang ditandai dengan dengan warna kemerah-merahan di langit. Ini menunjukkan waktu shalat maghrib atau waktu antara jam 17.30 - 18.00
Hilangnya warna kemerah-merahan di langit saat sore hari. Ini menunjukkan waktu shalat isyak atau waktu sekitar jam 19.00
Ketentuan-ketentuan di atas hanya kira-kira saja. Di daerah lain bisa jadi memiliki sedikit selisih. Pun antara satu bulan dengan bulan lainnya (dalam satu tahun) pun akan mengalami selisih waktu. Sehingga dibutuhkan pengamatan langsung dan pembiasaan.

Termasuk dalam menentukan berapa lama waktu yang berjalan. Dibutuhkan berulang kali latihan dan pembiasaan agar dapat memperkirakan lamanya waktu yang tengah berjalan. Latihan bisa dimulai dengan mengukur waktu yang paling pendek semisal satu menit, lima menit, dan lima belas menit. Kemudian ditingkatkan untuk berlatih lamanya waktu selama setengah jam atau satu jam.
Share:

Sabtu, 17 Februari 2018

Kompas Dalam Pramuka

MATERI KOMPAS DALAM PRAMUKA
Kompas adalah alat yang berfungsi untuk menunjukkan arah mata angin. Dan bagi para petualang, haruslah mengetahui dengan benar tentang kompas dan kinerjanya. Bahwasannya, dengan mengetahui dan bisa membaca peta dengan arah kompas, maka kemungkinan akan tersesat menjadi semakin kecil. Penting sebenarnya bagi penggiat alam bebas, tetapi banyak yang belum menggunakannya.

Bagian - bagian penting dari Kompas :

1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
4. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45o yang dapat diputar.
6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.



Cara Mempergunakan Kompas :
1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET
2. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira - kira bersudut 50o dengan kaca dial.
Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai :
a. Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.
b. Mengintai derajat Kompas pada Dial.
3. Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar
4. Apabila sasaran bidik 30o maka bidiklah ke arah 30o. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30o. Carilah sebuah benda yang menonjol / tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30o tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung ( keluar dari route ) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30 derajat.
5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik ( Back Azimuth atau Back Reading ) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perjalanan.

Cara melihat Kompas dan membidik sasaran


Rumus Back Azimuth / Back Reading
1. Apabila sasaran kurang dari 180 derajat = ditambah 180 derajat
0 derajat – 180 derajat = X + 180 derajat

2. Apabila sasaran lebih dari 180 derajat = dikurang 180 derajat
180 derajat – 360 derajat = X – 180 derajat

Contoh :
30 derajat sasaran baliknya adalah 30 derajat + 180 derajat = 210 derajat
240 derajat sasaran baliknya adalah 240 derajat – 180 derajat = 60 derajat

Mata Angin

U = Utara : 0° atau 360°

TL = Timur Laut : 45°

T = Timur : 90°

TG = Tenggara : 135°

S = Selatan : 180°

BD = Barat Daya : 225°

B = Barat : 270°

BL = Barat laut : 315°

MENENTUKAN ARAH MATA ANGIN

Menentukan arah mata angin ( Utara Magnet ) dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan tanpa menggunakan kompas, antara lain :
1. Makam / kuburan orang Islam.
2. Tempat ibadah ( Masjid / Musholah ).
3. Terbitnya matahari / bulan.
4. Lumut pada pohon. ( sebelah kiri dan kanan batang pohon )
5. Pucuk / ujung daun pada pohon.
6. Silet.
Share:

Tanda tanda untuk kegiatan mapping di pramuka


Tanda medan adalah simbol-simbol atau gambar-gambar yang melambangkan kondisi atau situasi medan dalam sebuah peta. Tanda medan ini digunakan dalam berbagai kegiatan mapping (pemetaan) seperti peta perjalanan dan peta pita sebagai penunjuk keadaan di kanan dan kiri jalan. Juga pada peta lapangan dan lokasi sebagai penanda kondisi dan situasi medan yang tergambar di peta.

Scouting skill dalam pembuatan tanda medan menggunakan gambar-gambar (simbol) yang sederhana, mudah dibuat, dan umum diketahui oleh orang lain. Sehingga pada saat melakukan perjalanan sekalipun tanda-tanda ini dapat dibuat dengan cepat tanpa menghambat perjalanan. Pun bagi orang lain yang membacanya akan langsung dapat memahami makna-makna dari simbol-simbol yang digunakan sebagai tanda medan.

Contoh tanda medan yang umum dan sering dipakai di kepramukaan adalah sebagai berikut :



gambar diatas adalah tanda tanda untuk kegiatan mapping di pramuka
Share:

H.Mutahar , Pencipta Lagu Hymne Pramuka

PENCIPTA LAGU HYMNE PRAMUKA



Husein Mutahar (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 5 Agustus 1916 – meninggal diJakarta, 9 Juni 2004 pada umur 87 tahun), atau lebih dikenal dengan nama H. Mutahar, adalah seorang komposer musik Indonesia, terutama untuk kategori lagu kebangsaan dan anak-anak. Lagu ciptaannya yang populer adalah himne Syukur (diperkenalkan Januari 1945) dan mars Hari Merdeka (1946). Karya terakhirnya, Dirgahayu Indonesiaku, menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia. Ia mengenyam pendidikan setahun di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada periode 1946-1947, setelah tamat dari MULO B (1934) dan AMS A-I (1938). Pada tahun 1945, Mutahar bekerja sebagai Sekretaris PanglimaAngkatan Laut RI di Jogjakarta, kemudian menjadi pegawai tinggi Sekretariat Negara di Jogjakarta (1947). Selanjutnya, ia mendapat jabatan-jabatan yang meloncat-loncat antardepartemen. Puncak kariernya adalah sebagai Duta Besar RI di Tahta Suci (Vatikan) (1969-1973). Ia diketahui menguasai paling tidak enam bahasa secara aktif. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Penjabat Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri (1974). Mutahar aktif dalam kegiatan kepanduan. Ia adalah salah seorang tokoh utama Pandu Rakyat Indonesia, gerakan kepanduan independen yang berhaluan nasionalis. Ia juga dikenal anti-komunis. Ketika seluruh gerakan kepanduan dilebur menjadi Gerakan Pramuka, Mutahar juga menjadi tokoh di dalamnya. Namanya juga terkait dalam mendirikan dan membina Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), tim yang beranggotakanpelajar dari berbagai penjuru Indonesia yang bertugas mengibarkanBendera Pusaka dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI. Mutahar meninggal dunia di Jakarta pada usia hampir 88 tahun akibat sakit tua. Selama hidupnya ia tidak pernah menikah. Diantara riwayat pekerjaan beliau adalah sebagai berikut: 1. Guru Bahasa Belanda di SD Islam swasta di Pekalongan 2. Wartawan berita kota dari Surat Kabar berbahasa Belanda “Het Noorden” di Semarang tahun 1938, 3. Klerk di Cosultatie Bureau der Afdeling Nijverheid voor Noord Midden Java, Departement Ekonomische Zaken, 1939-1942 4. Sekretaris Keizai Bucho (Kepala Bagian Ekonomi) Kantor Gubernur Jawa Tengah, 1943. 5. Pegawai Rikuyu Sokyoku (Jawatan Kereta Api Jawa Tengah Utara) di Semarang, 1943-1948. 6. Sekretaris Panglima Angkatan Laut Republik Indonesia, 1945-1946 7. Ajudan III, kemudian Ajudan II Presiden Republik Indonesia 1946-1948. 8. Pegawai Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, 1969 – 1979. 9. Diperbantukan pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka (Dirjen Udaka) Departemen P&K, 1966-1968. 10. Diangkat menjadi Duta Besar Republik Indonesia pada Tahta Suci di Vatikan, 1969-1973. 11. Direktur Protokol Departemen Luar Negeri merangkap Protokol Negara, 1973-1974 12. 12. InspekturJenderal Departemen Luar Negeri dan selama 16 bulan, merangkap Direktur Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, merangkap Kepala Protokol Negara, 1974. 13. Pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil, golongan IVe. Sementara pengalaman berorganisasi beliau adalah sebagai berikut: 1. Pemimpin Pandu dan Pembina Pramuka, 1934-196. 2. Anggota Partai Politik, 1938 – 1942 3. Kepala Sekolah Musik di Semarang, sebagai tempat penanaman, penyebaran, dan pengobaran semangat kebangsaan Indonesia, dan sebagai gerakan penyebaran semangat melawan Jepang dan kamuflase gerakan subversi melawan Jepang, 1942-1945 4. Anggota AMKRI (Angkatan Muda Kereta Api Indonesia) di Semarang, 1945. 5. Anggota BPRI (Badan Pemberontak Rakyat Indonesia) Jawa Tengah, 1945. 6. Anggota redaksi majalah ‘Revolusi Pemuda’ 1945-1946. 7. Gerilya, 1948-1949 8. Ikut mendirikan dan bergerak sebagai pemimpin Pandu serta kemudian menjadi anggota Kwartir Besar Organisasi Persatuan dan Kesatuan Kepanduan Nasional Indonesia "Pandu Rakyat Indonesia", 28-12-1945 s.d. 20-5-1961 9. Ikut mendirikan dan bergerak sebagai Pembina Pramuka, duduk sebagai anggota Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Andalan Nasional Urusan Latihan, 1961-1969 10. Sekretaris Jenderal Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, 1973 -1978, dan anggota biasa, 1978-2004. David Kurnia X6.
Share:

Peran Pramuka di era modern

Peranan pramuka di era modern

Remaja sekarang banyak yang melupakan idiologi bangsa sendiri. Banyak remaja sekarang yang lebih mengutamakan kesenangan semata. Ini dapat kita lihat bahwa banyaknya remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas, seperti hal nya banyak yang menggunakan drug, banyak yang mengikuti geng motor, melakukan seks bebas. Dengan demikian pramuka sangat penting di era modern ini.

Pramuka dalam era modern ini sangat penting. Terutama dalam mengembangkan sifat patriotisme dan nasionalisme di kalangan remaja sekarang. Dimana didalam organisasi tersebut bisa menumbuhkan rasa kebersamaan antar anggota. Peran pramuka di masa sekarang juga bisa menyalurkan bakat yang dimiliki oleh para anggotanya.

Pramuka juga dapat membentuk karakter pribadi seseorang. Seperti misalnya dapat membentuk sifat kedislipinan dalam setiap diri anggotanya. Tujuan dari pramuka tersebut sendiri adalah mendidik dan membina remaja untuk mengembangkan mental, moral, spiritual, intelektual para remaja untuk menjadi pemuda yang baik dan berguna.

Menurut Azrul Azwar (Ketua Kwartir Nasional) dalam dialognya, kegiatan pramuka berperan penting dalam pembangunan generasi muda diantaranya melalui pendidikan karakter, semangat kebangsaan serta meningkatkan keahlian atau skill serta menumbuhkan rasa nasionalisme.

“Gerakan pramuka itu ada 3 sebenarnya, yang pertama yaitu : pembentukan karakter, itu akan terlihat nanti dari watak kepribadian akhlah mulia, jadi anak-anak kita ajak mandiri, jujur, bertanggungjawab, dan kita ajak sopan santun. Yang kedua adalah kita menanamkan semangat kebangsaan, bela negara itu yang diajarkan dalam gerakan pramuka. Kalau kita baca darma yang kedua cinta tanah air dan kasih sayang sesama manusia. Cinta tanah air itu yang diartikan adalah rasa kebangsaan, cinta bangsa bela Negara. Yang ketiga nanti tujuan kita adalah untuk meningkatkan keahlian pada anak-anak, ketrampilan itu bisa ketrampilan standar pramuka tali – temali, smapur atau ketrampilan dalam rangka menungjang hidup life skill”.ungkapnya.

Ditengah kegalauan kebrutalan tauran pelajar, mahasiwa, serangan terorisme, narkoba, kriminal, korupsi tiada kata henti tertayang dengan pelakunya diawal difigurkan justru menjadi umpatan, vulgarisme sexual menjadi tontonan yang menggiurkan, penyalahgunaan dan wewenang serta penyimpanga prilaku lainnya, Menjadi hiasan media elektronik dan cetak dan buah bibir masyarakat, seakan bunda pertiwi ini dirundung malang, dan mestapa yang tiada akhir dalam kata gerah : Kerinduan kenyamanan ” tak kunjung datang. Lalu gonjang ganjing reformasi mandeg, reformasi tak selancar lidah menyebutnya, Semua orang lalu seakan membalik sejarah reformai menjadi biangnya, menjadi ajang polmik, dibedah dan ditelusuri mencari pengakuan kebenaran atas kesalahan dan kealpaan kembali kepada Ruhnya Pancasila yang selama ini dibenamkan sebagai suatu simbolsiasi belaka Adalah solusi yang terbaik untuk menyelamatkan bangsa dari dekadensi kebiadaban moral yang kini luntur hampir disemua lini unsur dan strata komunitas masyarakat. Bahkan ada tudingan karena dilenyapkannya mata pelajaran budi perkerti disekolah. Gerakan Pramuka dengan pola pendidikannya tidak pernah ikut latah, apalagi demonstratif dan atraktif. Tanpa ribut-ribut tetap eksis, pembentukan karakter bangsa yang bermartabat dan bermoral secara terstruktur dan sistimatis apa yang digaungkan oleh banyak kalangan realitanya konsep tersebut dilakukan oleh Gerakan Pramuka.

Share:

Sabtu, 13 Januari 2018

Cara Menghafalkan Sandi Morse

Cara menghafalkan sandi morse

A : Ano
B : Bonaparte
C : Coba-coba
D : Dominan
E : Egg
F : Faterjonan
G : Golongan
H : Himalaya
I : Islam
Share:

Peraturan Baris Berbaris

 Baris Berbaris(PBB)


1. Pengertian baris-berbaris
             Baris berbaris adalah suatu wujud fisik yang dilakukan guna menanamkan suatu sikap yang diarahkan kepada perwatakan tertentu.

2. Tujuan baris-berbaris

  1. Menumbuhkan rasa persatuan, artinya adanya rasa persamaan nasib serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
  2. Menumbuhkan rasa disiplin, artinya mengutamakan kepentingan tugas daripada kepentingan sendiri.
  3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab, artinya berani untuk menanggung resiko atas apa yang telah diperbuat.
Share:

Rabu, 10 Januari 2018

Bapak Pramuka Indonesia



Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Beliau lahir pada tanggal 12 April 1912 di Yogyakarta. Beliau adalah putra dari Sri Sultan Hamengkbuwono VIII dan Raden ajeng Kustilah. 

 Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah raja Kasultanan di Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga pernah menjabat Presiden pada tahun 1973-1978. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Beliau adalah seorang pemimpin yang adil, bijaksana, dan demokratis. Beliau juga sangat cerdas dan juga tegas. Beliau sangat berperan bagi tumbuh kembangnya pramuka di Indonesia. Ia menjadi ketua Kwartir Nasional selama empat periode :

  1. Periode 1961 - 1963
  2. Periode 1963 - 1967
  3. Periode 1967 - 1970
  4. Periode 1970 - 1974
Beliau dulu menempuh pendiddikan di HIS Yogyakarta, MULP Semarang, dan AMS di Bandung. Kemudian beliau melanjutkan kuliah di Universitas Laiden, Belanda.

 Sri Sultan Hamengkubuwono IX mendapat beberapa anugrah, antara lain: Silver Word Award dan Boy Scouts of Amerika 1973, Bronze Wolf Award dari WOSM 1974. Ia menjadi orang pertama Indonesia yang memperoleh penghargaan tersebut.
Share:

Selasa, 09 Januari 2018

Janji dan Kode Kehormatan Pramuka

KODE KEHORMATAN PRAMUKA

Kode kehormatan pramuka merupakan ketentuan dasar yang dimiliki oleh anggota pramuka ( Janji , Moral , Norma ) . Kode kehormatan harus dilakukan sebaik baiknya, ia juga harus menjaga kehormatannya karena kode kehormatan sebagai standar ukur moral seorang pramuka . 

Sehingga dapat di katakan apabila seorang pramuka yang dapat melaksanakan kode kehormatan dan menjaga sebaik baiknya maka ia diangggap sebagai seorang pramuka sejati .
Share:

Apa itu Satuan Karya?

SATUAN KARYA Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman pa...