TAK KENAL MAKA TAK SAYANG

saling berkenalan saat pramuka bisa menjadikan hubungan semakin erat dan saling menyayangi antar sesama

BADEN-POWELL

Pertanyaan utama dari hidup bukan "apa yang bisa saya dapatkan" tapi "apa yang saya berikan".

Bumi Perkemahan

tempat yang paling dirindukan anak pramuka setelah berkemah,tempat yang paling berkesan bagi anak pramuka,serta saksi bisu dari setiap kejadian di arena pramuka

Sabtu, 17 Februari 2018

Tanda tanda untuk kegiatan mapping di pramuka


Tanda medan adalah simbol-simbol atau gambar-gambar yang melambangkan kondisi atau situasi medan dalam sebuah peta. Tanda medan ini digunakan dalam berbagai kegiatan mapping (pemetaan) seperti peta perjalanan dan peta pita sebagai penunjuk keadaan di kanan dan kiri jalan. Juga pada peta lapangan dan lokasi sebagai penanda kondisi dan situasi medan yang tergambar di peta.

Scouting skill dalam pembuatan tanda medan menggunakan gambar-gambar (simbol) yang sederhana, mudah dibuat, dan umum diketahui oleh orang lain. Sehingga pada saat melakukan perjalanan sekalipun tanda-tanda ini dapat dibuat dengan cepat tanpa menghambat perjalanan. Pun bagi orang lain yang membacanya akan langsung dapat memahami makna-makna dari simbol-simbol yang digunakan sebagai tanda medan.

Contoh tanda medan yang umum dan sering dipakai di kepramukaan adalah sebagai berikut :



gambar diatas adalah tanda tanda untuk kegiatan mapping di pramuka
Share:

H.Mutahar , Pencipta Lagu Hymne Pramuka

PENCIPTA LAGU HYMNE PRAMUKA



Husein Mutahar (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 5 Agustus 1916 – meninggal diJakarta, 9 Juni 2004 pada umur 87 tahun), atau lebih dikenal dengan nama H. Mutahar, adalah seorang komposer musik Indonesia, terutama untuk kategori lagu kebangsaan dan anak-anak. Lagu ciptaannya yang populer adalah himne Syukur (diperkenalkan Januari 1945) dan mars Hari Merdeka (1946). Karya terakhirnya, Dirgahayu Indonesiaku, menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia. Ia mengenyam pendidikan setahun di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada periode 1946-1947, setelah tamat dari MULO B (1934) dan AMS A-I (1938). Pada tahun 1945, Mutahar bekerja sebagai Sekretaris PanglimaAngkatan Laut RI di Jogjakarta, kemudian menjadi pegawai tinggi Sekretariat Negara di Jogjakarta (1947). Selanjutnya, ia mendapat jabatan-jabatan yang meloncat-loncat antardepartemen. Puncak kariernya adalah sebagai Duta Besar RI di Tahta Suci (Vatikan) (1969-1973). Ia diketahui menguasai paling tidak enam bahasa secara aktif. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Penjabat Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri (1974). Mutahar aktif dalam kegiatan kepanduan. Ia adalah salah seorang tokoh utama Pandu Rakyat Indonesia, gerakan kepanduan independen yang berhaluan nasionalis. Ia juga dikenal anti-komunis. Ketika seluruh gerakan kepanduan dilebur menjadi Gerakan Pramuka, Mutahar juga menjadi tokoh di dalamnya. Namanya juga terkait dalam mendirikan dan membina Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), tim yang beranggotakanpelajar dari berbagai penjuru Indonesia yang bertugas mengibarkanBendera Pusaka dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI. Mutahar meninggal dunia di Jakarta pada usia hampir 88 tahun akibat sakit tua. Selama hidupnya ia tidak pernah menikah. Diantara riwayat pekerjaan beliau adalah sebagai berikut: 1. Guru Bahasa Belanda di SD Islam swasta di Pekalongan 2. Wartawan berita kota dari Surat Kabar berbahasa Belanda “Het Noorden” di Semarang tahun 1938, 3. Klerk di Cosultatie Bureau der Afdeling Nijverheid voor Noord Midden Java, Departement Ekonomische Zaken, 1939-1942 4. Sekretaris Keizai Bucho (Kepala Bagian Ekonomi) Kantor Gubernur Jawa Tengah, 1943. 5. Pegawai Rikuyu Sokyoku (Jawatan Kereta Api Jawa Tengah Utara) di Semarang, 1943-1948. 6. Sekretaris Panglima Angkatan Laut Republik Indonesia, 1945-1946 7. Ajudan III, kemudian Ajudan II Presiden Republik Indonesia 1946-1948. 8. Pegawai Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, 1969 – 1979. 9. Diperbantukan pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka (Dirjen Udaka) Departemen P&K, 1966-1968. 10. Diangkat menjadi Duta Besar Republik Indonesia pada Tahta Suci di Vatikan, 1969-1973. 11. Direktur Protokol Departemen Luar Negeri merangkap Protokol Negara, 1973-1974 12. 12. InspekturJenderal Departemen Luar Negeri dan selama 16 bulan, merangkap Direktur Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, merangkap Kepala Protokol Negara, 1974. 13. Pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil, golongan IVe. Sementara pengalaman berorganisasi beliau adalah sebagai berikut: 1. Pemimpin Pandu dan Pembina Pramuka, 1934-196. 2. Anggota Partai Politik, 1938 – 1942 3. Kepala Sekolah Musik di Semarang, sebagai tempat penanaman, penyebaran, dan pengobaran semangat kebangsaan Indonesia, dan sebagai gerakan penyebaran semangat melawan Jepang dan kamuflase gerakan subversi melawan Jepang, 1942-1945 4. Anggota AMKRI (Angkatan Muda Kereta Api Indonesia) di Semarang, 1945. 5. Anggota BPRI (Badan Pemberontak Rakyat Indonesia) Jawa Tengah, 1945. 6. Anggota redaksi majalah ‘Revolusi Pemuda’ 1945-1946. 7. Gerilya, 1948-1949 8. Ikut mendirikan dan bergerak sebagai pemimpin Pandu serta kemudian menjadi anggota Kwartir Besar Organisasi Persatuan dan Kesatuan Kepanduan Nasional Indonesia "Pandu Rakyat Indonesia", 28-12-1945 s.d. 20-5-1961 9. Ikut mendirikan dan bergerak sebagai Pembina Pramuka, duduk sebagai anggota Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Andalan Nasional Urusan Latihan, 1961-1969 10. Sekretaris Jenderal Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, 1973 -1978, dan anggota biasa, 1978-2004. David Kurnia X6.
Share:

Peran Pramuka di era modern

Peranan pramuka di era modern

Remaja sekarang banyak yang melupakan idiologi bangsa sendiri. Banyak remaja sekarang yang lebih mengutamakan kesenangan semata. Ini dapat kita lihat bahwa banyaknya remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas, seperti hal nya banyak yang menggunakan drug, banyak yang mengikuti geng motor, melakukan seks bebas. Dengan demikian pramuka sangat penting di era modern ini.

Pramuka dalam era modern ini sangat penting. Terutama dalam mengembangkan sifat patriotisme dan nasionalisme di kalangan remaja sekarang. Dimana didalam organisasi tersebut bisa menumbuhkan rasa kebersamaan antar anggota. Peran pramuka di masa sekarang juga bisa menyalurkan bakat yang dimiliki oleh para anggotanya.

Pramuka juga dapat membentuk karakter pribadi seseorang. Seperti misalnya dapat membentuk sifat kedislipinan dalam setiap diri anggotanya. Tujuan dari pramuka tersebut sendiri adalah mendidik dan membina remaja untuk mengembangkan mental, moral, spiritual, intelektual para remaja untuk menjadi pemuda yang baik dan berguna.

Menurut Azrul Azwar (Ketua Kwartir Nasional) dalam dialognya, kegiatan pramuka berperan penting dalam pembangunan generasi muda diantaranya melalui pendidikan karakter, semangat kebangsaan serta meningkatkan keahlian atau skill serta menumbuhkan rasa nasionalisme.

“Gerakan pramuka itu ada 3 sebenarnya, yang pertama yaitu : pembentukan karakter, itu akan terlihat nanti dari watak kepribadian akhlah mulia, jadi anak-anak kita ajak mandiri, jujur, bertanggungjawab, dan kita ajak sopan santun. Yang kedua adalah kita menanamkan semangat kebangsaan, bela negara itu yang diajarkan dalam gerakan pramuka. Kalau kita baca darma yang kedua cinta tanah air dan kasih sayang sesama manusia. Cinta tanah air itu yang diartikan adalah rasa kebangsaan, cinta bangsa bela Negara. Yang ketiga nanti tujuan kita adalah untuk meningkatkan keahlian pada anak-anak, ketrampilan itu bisa ketrampilan standar pramuka tali – temali, smapur atau ketrampilan dalam rangka menungjang hidup life skill”.ungkapnya.

Ditengah kegalauan kebrutalan tauran pelajar, mahasiwa, serangan terorisme, narkoba, kriminal, korupsi tiada kata henti tertayang dengan pelakunya diawal difigurkan justru menjadi umpatan, vulgarisme sexual menjadi tontonan yang menggiurkan, penyalahgunaan dan wewenang serta penyimpanga prilaku lainnya, Menjadi hiasan media elektronik dan cetak dan buah bibir masyarakat, seakan bunda pertiwi ini dirundung malang, dan mestapa yang tiada akhir dalam kata gerah : Kerinduan kenyamanan ” tak kunjung datang. Lalu gonjang ganjing reformasi mandeg, reformasi tak selancar lidah menyebutnya, Semua orang lalu seakan membalik sejarah reformai menjadi biangnya, menjadi ajang polmik, dibedah dan ditelusuri mencari pengakuan kebenaran atas kesalahan dan kealpaan kembali kepada Ruhnya Pancasila yang selama ini dibenamkan sebagai suatu simbolsiasi belaka Adalah solusi yang terbaik untuk menyelamatkan bangsa dari dekadensi kebiadaban moral yang kini luntur hampir disemua lini unsur dan strata komunitas masyarakat. Bahkan ada tudingan karena dilenyapkannya mata pelajaran budi perkerti disekolah. Gerakan Pramuka dengan pola pendidikannya tidak pernah ikut latah, apalagi demonstratif dan atraktif. Tanpa ribut-ribut tetap eksis, pembentukan karakter bangsa yang bermartabat dan bermoral secara terstruktur dan sistimatis apa yang digaungkan oleh banyak kalangan realitanya konsep tersebut dilakukan oleh Gerakan Pramuka.

Share:

Sabtu, 13 Januari 2018

Cara Menghafalkan Sandi Morse

Cara menghafalkan sandi morse

A : Ano
B : Bonaparte
C : Coba-coba
D : Dominan
E : Egg
F : Faterjonan
G : Golongan
H : Himalaya
I : Islam
Share:

Peraturan Baris Berbaris

 Baris Berbaris(PBB)


1. Pengertian baris-berbaris
             Baris berbaris adalah suatu wujud fisik yang dilakukan guna menanamkan suatu sikap yang diarahkan kepada perwatakan tertentu.

2. Tujuan baris-berbaris

  1. Menumbuhkan rasa persatuan, artinya adanya rasa persamaan nasib serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
  2. Menumbuhkan rasa disiplin, artinya mengutamakan kepentingan tugas daripada kepentingan sendiri.
  3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab, artinya berani untuk menanggung resiko atas apa yang telah diperbuat.
Share:

Rabu, 10 Januari 2018

Bapak Pramuka Indonesia



Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Beliau lahir pada tanggal 12 April 1912 di Yogyakarta. Beliau adalah putra dari Sri Sultan Hamengkbuwono VIII dan Raden ajeng Kustilah. 

 Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah raja Kasultanan di Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga pernah menjabat Presiden pada tahun 1973-1978. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Beliau adalah seorang pemimpin yang adil, bijaksana, dan demokratis. Beliau juga sangat cerdas dan juga tegas. Beliau sangat berperan bagi tumbuh kembangnya pramuka di Indonesia. Ia menjadi ketua Kwartir Nasional selama empat periode :

  1. Periode 1961 - 1963
  2. Periode 1963 - 1967
  3. Periode 1967 - 1970
  4. Periode 1970 - 1974
Beliau dulu menempuh pendiddikan di HIS Yogyakarta, MULP Semarang, dan AMS di Bandung. Kemudian beliau melanjutkan kuliah di Universitas Laiden, Belanda.

 Sri Sultan Hamengkubuwono IX mendapat beberapa anugrah, antara lain: Silver Word Award dan Boy Scouts of Amerika 1973, Bronze Wolf Award dari WOSM 1974. Ia menjadi orang pertama Indonesia yang memperoleh penghargaan tersebut.
Share:

Selasa, 09 Januari 2018

Janji dan Kode Kehormatan Pramuka

KODE KEHORMATAN PRAMUKA

Kode kehormatan pramuka merupakan ketentuan dasar yang dimiliki oleh anggota pramuka ( Janji , Moral , Norma ) . Kode kehormatan harus dilakukan sebaik baiknya, ia juga harus menjaga kehormatannya karena kode kehormatan sebagai standar ukur moral seorang pramuka . 

Sehingga dapat di katakan apabila seorang pramuka yang dapat melaksanakan kode kehormatan dan menjaga sebaik baiknya maka ia diangggap sebagai seorang pramuka sejati .
Share:

Apa itu Satuan Karya?

SATUAN KARYA Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman pa...